Perbedaan Antara Kucing dan Anjing

9:00 AM Add Comment
Perbedaan Kucing dan Anjing - Apakah yang kalian pikirkan pertama kali mengenai judul artikel ini? Kucing dan anjing memang hewan yang berbeda, kepribadian yang berbeda antara anjing dan kucing  bisa menjadi alasan mengapa kedua hewan ini seringkali bertengkar. Anjing adalah makhluk sosial yang menyenangkan dan suka berinteraksi dengan manusia, anjing lain dan hewan lainnya. Anjing bahkan bisa menderita separation anxiety jika sering ditinggalkan sendirian oleh pemiliknya. Beda halnya dengan kucing, mereka sangat mandiri, suka menyendiri dan angkuh. Bagi kucing tidak masalah jika mereka tidak mendapat perhatian dari pemiliknya.

Perbedaan Antara Kucing dan Anjing
Sumber gambar : konfrontasi.com

Dengan cara hidup sosial yang berbeda, anjing dan kucing bisa saling salahpaham sejak awal, meskipun mungkin awalnya anjing hanya berniat baik. Contohnya: Ketika anjing melihat kucing, terutama jika ia baru pertama kali melihat kucing, ia akan bergegas menghampiri kucing itu. Anjing bergegas mendekati kucing dengan harapan yang berbeda dengan kucing. Anjing berharap untuk dapat mengendus bagian belakang kucing untuk mengenalnya dan kucing tidak suka dengan itu.

Perilaku sosial lainnya yang berbeda adalah saat anjing mengibas-ngibaskan ekornya. Mengibaskan ekor memiliki arti yang berbeda antara anjing dan kucing. Bagi anjing, mengibaskan ekor seperti salam saat bersosialisasi yang menunjukkan perasaan senang. Bagi kucing, mengibaskan ekor berarti ketidaksenangan dan bahkan kemarahan. Saat anjing bergegas mendekati kucing sambil mengibaskan ekor, maka kucing akan mengartikannya sebagai permusuhan. Sebaliknya, ketika anjing melihat kucing mengibaskan ekornya, ia akan mengartikannya sebagai persahabatan padahal kucing sedang menunjukkan permusuhan. Saat anjing sedang mencoba mengendus kucing, kucing akan bereaksi dengan berlari atau menyerang anjing.

Anjing adalah hewan yang bersahabat dan menyenangkan sehingga tidak aneh jika anjing akan membujuk kucing untuk bermain. Biasanya saat anjing akan mengajak bermain, mereka memiliki bahasa tubuh sendiri, yaitu menaruh kaki depan didepan dan dada merendah ke tanah seolah seperti ingin berbaring namun bagian belakang tetap diatas (Play bow).

Sikap “Play bow” untuk memberitahu kepada anjing lain atau hewan lain bahwa mereka berniat baik dan hanya ingin mengajak bermain. Namun, sikap “Play bow” yang ditunjukkan oleh anjing dapat disalahartikan oleh kucing sebagai sikap agresif atau mengancam. Sehingga ketika anjing akan mendekat untuk bermain, kucing malah akan lari berteriak. Jika kucing menyerang anjing, maka si anjing yang tadinya mendekat dengan ramah, sikapnya akan berubah menjadi tidak suka dengan kucing tersebut ataupun kucing lainnya karena pengalaman yang didapatnya.

Kucing mungkin memiliki alasan untuk membenci anjing. Anjing pada dasarnya adalah predator. Sebuah bau yang menarik atau gerakan akan membuat anjing melompat dan mengikuti jejak buruannya. Kucing bisa menjadi salah satu hewan yang dipertimbangkan oleh anjing untuk menjadi mangsanya. Anjing juga mungkin memiliki alasan membenci kucing, terutama ketika kedua hewan ini saling salah paham dari awal karena cara bersosialisasi yang berbeda sehingga membuat anjing mendapat pengalaman yang buruk tentang kucing.

Namun, tidak semua anjing dan kucing saling membenci. Anda tentu tidak jarang menemukan foto kucing dan anjing yang saling bersahabat atau keduanya tinggal akur dalam satu rumah. Tentunya dengan pelatihan dan pengenalan yang baik sejak dini dari pemiliknya, keduanya bisa menjadi teman yang baik.

Cara Merawat Anak Kucing Umur 2 sampai 3 Bulan

8:01 PM Add Comment
Cara Merawat Anak Kucing - Apakah kalian punya kucing yang baru lahir? Jika iya mungkin kamu akan menemui beberapa kesulitan. Memang, dalam cara merawat anak kucing umur 3 bulan atau kurang punya beberapa kendala tersendiri. Dalam merawat anak kucing harus diberikan perhatian khusus, apa lagi jika merawat tanpa induk. Ada cara-cara tersendiri dalam merawat anak kucing tersebut. Tapi jika kamu merawat anak kucing dengan baik, tentu perkembanganya akan tumbuh dengan sehat.
Cara Merawat Anak Kucing Umur 3 Bulan
Anak Kucing
Sumber gambar : thecatencyclopedia.com

Merawat anak kucing umur 2 sampai 3 bulan berbeda dengan merawat kucing yang sudah dewasa, banyak hal yang harus diperhatikan dalam merawat anak kucing. Dalam masalah nutrisi anak kucing membutuhkan lebih banyak daripada kucing dewasa jadi untuk makananya pun juga berbeda untuk anak kucing. Lalu bagaimana cara melakukan perawatan pada anak kucing usia 3 bulan? Berikut adalah cara merawat anak kucing.
Jangan lupa membaca : Tips Merawat Kucing Untuk Pemula

Tips Cara Merawat Anak Kucing

  • Menjaga kesehatan induk kucing
Jika masih ada induknya, kalian harus tetap menjaga kesehatan Induknya terlebih dahulu. Kenapa? Karena anak kucing umur 3 bulan kebawah masih menyusui kepada induknya. Jika si Induk terkena penyakit, bisa saja anaknya juga terkena. Berikan asupan makanan yang bagus dan jaga lingkungan tempat tinggal si kucing.

  • Memberikan asupan untuk anak kucing
Dalam memberikan asupan yang baik untuk anak kucing, hal seperti susu, air mineral dan makan harus kamu perhatikan.

Susu – Anak kucing umur 1-3 bulan biasanya masih menyusui kepada induknya.  Namun jika kamu ingin memberikan susu kepada anak kucing tentu tidak masalah, yang perlu diperhatikan jangan kamu beri susu sapi karena bisa mencret. Coba berikan susu formula khusus untuk anak kucing.

Air – Sediakan air untuk minum si anak kucing, tentu harus bersih airnya. Selain itu tempat air minum juga harus steril dan penempatannya cukup rendah supaya bisa dijangkau oleh kucing. Biasanya si anak kucing yang rewel suka bermain dengan air, menarik-narik tempat air minumnya jadi pilihlah tempat air minum yang cukup berat untuk si kucing agar tidak sampai tumpah.

Makanan – Untuk makanan kucing yang masih anak-anak ada pilihan khusus. Perhatikan produk makan yang kamu beli, apakah kategorinya adult (kucing dewasa) atau kitten (anak kucing). Jika untuk anak kucing, tentu kamu harus membeli yang kategori kitten.


  • Memberikan tempat tinggal yang baik
Perhatikan apakah kamu punya tempat tinggal yang nyaman untuk anak kucing. Jangan dianggap sepele karena bisa saja anak kucing akan terkena penyakit. Tempat tinggal si kucing harus bersih, tempatnya juga harus hangat karena tubuh mereka yang masih kecil dan bulunya belum lebat Anda bisa memberikan lampu atau perlengkapan seperti kain (bisa selimut) supaya menjaga kehangatan mereka.

  • Berikan vaksin dan obat
Salah satu poin yang penting dalam memelihara anak kucing ialah kalian jangan lupa memberikan obat seperti obat cacing maupun vaksin yang berguna meningkatkan sistem kekebalan tubuh si kucing. Jika kamu bertanya bagaimana cara memberi vaksin kepada kucing, saya sarankan untuk pergi ke dokter hewan saja agar sesuai aturan dan kucing tidak terancam.

  • Siapkan fasilitas pembantu
Demi kenyamanan si kucing mungil ini cobalah untuk memberikan Litter Tray/Box untuk tempat poop anak kucing. Jangan gunakan pasir dari kebun, namun gunakan pasir khusus yang sudah dijual di PetShop terdekat. Gunakan alas seperti koran sebelum menaruhkan pasir dalam Litter Tray-nya, taruh di tempat yang terjangkau dan pastikan untuk membersihkannnya secara teratur.

  • Berikan kasih sayang
Kamu bisa memberikan sentuhan lembut kepada si anak kucing supaya dia nyaman dan mengenalimu, kemudian jangan lupa beri dia mainan seperti bandul atau mainan khusus kucing lainnya.


Merawat anak kucing memang lebih susah daripada merawat kucing yang sudah dewasa, tetapi ketika melihat perkembangan dari anak kucing yang kita rawat akan mempunyai kesan seang tersendiri jadi kalian perlu mencoba untuk merawat anak kucing sejak dini. Demikian artikel mengenai perawatan anak kucing, semoga bisa bermanfaat untuk semuanya.